Film Titanic 2023 Sudah Kembali Tayang!

Film yang akan kembali datang di bioskop Indonesia untuk mengingati film yang telah berusia 25 tahun ini, inilah sinopsis dari film Titanic 2023.

Cerita fiksi film ini akan kembali disiarkan dengan kualitas yang lebih bagus yakni pada 3D, 4K HDR (High Dynamic Kisaran) dan high-frame rate. Disutradarai oleh James Cameron dengan keluarkan dana yang lumayan mahal pada periodenya pada tahun 1997.

Titanic 2023 akan dengan diawali cerita penelusuran kalung berlian bernilai oleh Brock Lovett dan beberapa temannya. Mereka lakukan interograsi pada bangkai kapal Titanic yang telah terbenam sampai beberapa puluh tahun lalu. Dalam pelacakannya, mereka sukses temukan peti yang telah terpendam bersama bangkai kapal Titanic.

Rupanya, mereka temukan peti yang berisi kertas info kerja dan lukisan seorang wanita yang tercatat 14 April 1912, bertanda tangan ‘JD’. Lukisan itu menunjukkan seorang wanita elok dengan memakai kalung berlian yang mereka mencari bernama Heart of the Ocean bermakna Jantung Samudera.

Saat tersebut alur cerita kembali ke masa beberapa puluh tahun lalu, saat kapal Titanic diberitakan terbenam dalam lautan. Dalam suatu kapal termegah pada periodenya, ada sepasang pacar yang jatuh hati sepanjang pelayaran berjalan. Sayang, cerita cinta mereka tidak berjalan lancar karena ketidaksamaan sosial antara ke-2 nya yang berbeda jauh.

Cerita cinta dari Jack Dwason dan Rose DeWitt Bukater melaut di kapal RMS TItanic, April 1912. Background Rose ialah penumpang kelas satu di kapal itu, dan ia bersama ibunya Ruth DeWitt Bukater dan tunangannya Caledon Nathan Hockey. Rose tidak pernah menyenangi tunangannya, ia cuma mau tak mau ditunangi oleh Cal karena permasalahan keungan keluarganya. Cal sendiri sebagai pebisnis sukses di bagian industri. Oleh karenanya, Rose bisa ada di kelas satu yang eksklusif dan istimewa.

Dan Jack sebagai seorang pelukis jalanan yang sukses naiki kapal Titanic di kelas tiga. Tatap muka pertama Jack dan Rose yakni saat Jack sukses jadi penyelamat nyawa Rose pada acara perundangan makan kelas satu oleh Cal. Dimulai dari kejadian itu, Jack dan Rose merajut jalinan untuk share narasi yang mereka alami sepanjang ada di kapal Titanic.

Seiring waktu berjalan, mereka jatuh hati walau terhambat dengan ikatan Rose dan Cal. Sampai di suatu malam, Rose minta Jack untuk melukis dianya memakai kalung berlian namanya Heart of the Ocean. Sesudah melukis Rose, kapal Titanic alami kerusakan kronis karena menubruk gunung es Samudera Atlantik.

Bagaimana lanjutan cerita cinta mereka? Apa yang hendak terjadi dengan kapal Titanic? Kamu dapat tonton film Titanic yang hendak tampil di bulan Februari pada hari Valentine kedepan.

FIlm Titanic dari dulu, menjadi film romantis sejauh masa. Tidaklah aneh, ongkos pembikinan film ini telah habiskan dana sekitaran 200 juta Dollar Amerika Serikat. Film Titanic sempat juga jadi film terlaku di dunia posisi ketiga pada tahun 1997. Disamping itu, Titanic sempat juga memperoleh sekitar 11 penghargaan dan sukses jadi juara Oscar dengan 2 kelompok yang lain. Sountrack film Titanic yang dengan judul My Heart Will Go On, dinyanyikan oleh Celine Dion memperoleh penghargaan. Lumrah saja bila film Titanic kembali disiarkan pada tahun 2023 dengan arah untuk mengingati Anniversary ke-25 dan bersamaan dengan hari Valentine. Berikut beberapa pemain film Titanic 2023
Kate Winslet sebagai Rose DeWitt Bukater
Leonardo DiCaprio sebagai Jack Dawson
Billy Zane sebagai Caledon Hockley
Kathy Bates sebagai Molly Brown
Bill Paxton sebagai Blok Lovett
Gloria Stuart sebagai Rose DeWitt Bukater (Old)
Victor Garber sebagai Thomas Andrews
Betuld Hill sebagai Captain Smith
Suzy Amis sebagai Lizzy Calvert
David Warner sebagai Spicer Lovejoy
Itulan alur cerita dari film Titanic diperlengkapi dengan susunan pemain intinya yang hendak datang dalam film. Janganlah sampai terlewatkan cerita cinta Jack dan Rose yang telah menjadi legenda beberapa puluh tahun.

Film 3D Terbaik Ada untuk Disaksikan di Rumah

Sesudah interval yang lama, suatu hal yang baru menghajar dunia film. Pengembangan ini dalam soal film 3D. Film 3D pertama demikian mendebarkan hingga mengundang banyak pemirsa untuk tiba dan melihat film yang lain untuk pengalaman melihat film yang baru. Segala hal dimulai dari flash news, film bahkan juga olahraga dapat dilihat dengan sudut pandang baru.

Kualitas film 3D yang ada di pasar sudah bertambah secara berarti. Tehnologi jaman baru sudah mengenalkan beberapa macam riil dalam penampilan yang sudah tingkatkan kualitas gambar sampai tingkat tertentu. Di penjuru dunia, orang memburu film 3D karena kelihatan lebih riil di mata dan sebagai penawaran terbaik untuk uang yang dihabiskan untuk melihatnya. Film 3D pertama kali yang dikeluarkan di pasar, U2 dan Beowulf membuat riwayat. Mereka mengganti semua pengertian melihat film. Blockbuster belakangan ini yang mengagetkan semuanya orang ialah Avatar yang sukses menarik banyak pemirsa.

Avatar- Film ini ialah contoh prima mengenai bagaimana manusia bisa membuat kembali realita. Dengan jalan cerita yang sangat unik dan menarik, avatar disanjung karena kualitas gambarnya. James Cameron kantongi jackpot dengan film ini karena bawa peralihan revolusioner di sektor perfilman.

Konser U2 dalam 3D- konser ini direkam dalam model 2D tapi selanjutnya dibikin ulangi dalam model 3D. Diagram dan kualitas gambar yang keluar dalam pola 3D banyak dihargai. Itu ialah sisi dari revolusi yang terjadi di dunia 3D. Versi 3D dari konser ini dan banyak konser yang lain membuat Anda berasa seperti aktris
tampil live di muka Anda.

Beowulf-ini ialah film yang lain sudah jadi sisi dari pemerintahan 3D. Film ini populer dengan gambar realitasnya. Film ini direkam di dalam 2D tapi selanjutnya diganti jadi 3D. Versi 3D dari film ini betul-betul menganakemaskan mata dan membuat seorang berasa tidak ada kacamata dari mereka dan monitor.

Ini ialah beberapa film terkini yang sudah di-launching dalam 3D dan sudah merampas pasar. Uang banyak yang dihabiskan untuk membikin beberapa film ini, tapi itu ialah sajian untuk dilihat. Beberapa orang yang lebih sukai melihat film 3D karena mereka nikmati sentuhan realita dalam kualitas gambarnya. Walau ticket untuk beberapa film ini mahal, tidak ada yang berkeberatan keluarkan uang extra untuk pengalaman melihat film yang hebat.

Semuanya orang yang ingin nikmati film berkualitas, film 3D ialah opsi terbaik yang ada. Mereka ialah yang terbaik dalam soal kualitas gambar dan mempunyai nilai yang patut untuk uang yang dihabiskan untuk ticket mereka. Dengan begitu bisa dibuktikan jika film 3D lebih baik dibanding film 2D dalam soal pengalaman melihatnya.

Sesudah menginvestasikan beberapa ribu dolar dalam mekanisme 3D rumah, saya nyaris pilih DVD 3D terbaik untuk keluarga . Maka, saya ambil sendiri untuk cari tahu dan membagi flix 3D terkini dan yang hendak selekasnya di-launching dan mendapatinya dengan potongan harga untuk semuanya orang.

Rangking Terbaik Film X-Files Dari Setiap Season

“The X-Files” adalah acara yang paling dipandang dalam riwayat tv dan sudah membuat pangkalan fans yang setia dan besar yang sudah ada semenjak seri itu diputar di monitor kecil di tahun 1993. Ikuti penjelajahan agen FBI Fox Mulder dan Dana Scully, atraksi itu dengan bertahap membuat dogma luas yang menyatukan kehidupan di luar bumi, pemerintahan menutupi, dan supranatural, memberi lika-liku yang tidak tersangka minggu untuk minggu sepanjang 11 Season. Tetapi “The X-Files” bukan atraksi sci-fi yang unik serta lebih sebagai kemampuan budaya pop, buka jalan untuk seri yang lain berpenampilan sama seperti “Lost,” “Supernatural,” “Bones,” serta ” Waralaba Arah Akhir”. David Duchovny dan Gillian Anderson bahkan juga mengulang peranan mereka sebagai Mulder dan Scully untuk adegan classic “Simpsons”, “The Springfield Files,” yang, bila kita jujur, ialah pertanda sebetulnya dari legalitas “The X-Files. ”

Tetapi, seperti acara TV paling besar sekalinya, “The X-Files” alami pasang kering, dengan Season terbaik kadang dirusak oleh Season yang lebih rendah. Akan tetapi, trend itu tidak dapat dijauhi untuk seri apa saja yang berjalan lebih dari beberapa Season. Mengganti aktor, uji coba pola, dan penulis baru pasti hasilkan kualitas yang berbeda. Silahkan kita saksikan tiap Season “The X-Files” dari yang terjelek sampai yang terbaik.

11. Season 10

Sesudah mangkir sepanjang 14 tahun semenjak seri itu usai di tahun 2002, kembalinya “The X-Files” bisa dibuktikan jadi kekesalan besar. Durasi waktunya yang cepat tidak menolong. Susah untuk membikin pemirsa melakukan investasi cukup dengan enam adegan. Tetapi, ada banyak titik jelas sepanjang Season ini, dengan adegan terbaik ialah “Mulder and Scully Meet the Were-Monster.” Didalamnya, Mulder dan Scully tangani kasus yang mengikutsertakan kadal humanoid yang didakwa lakukan pembunuhan beringas di dekat Shawan, Oregon. Adegan itu sebagai sambutan untuk kembali lagi ke style dan pola classic yang membuat “The X-Files” dari tv fiksi ilmiah masa lampau demikian luar biasa. Itu dibungkus dengan rekomendasi ke zaman atraksi awalnya, memberikan fans lama sajian tambahan. Walau tidak sebaik “Mulder dan Scully Meet the Were-Monster”,

“Perubahan Pendiri” ialah adegan yang relatif kuat dan menakutkan untuk Season yang tidak semangat. Di sini, Mulder dan Scully menyelidik instansi riset yang bereksperimen aneh pada anak-anak.

Itu untuk adegan Season 10 yang semakin dapat dilihat. Memungkinkan adegan terjelek Season ini ialah “Babylon,” yang terkait dengan pembom bunuh diri Islam. Dengan plot by-the-numbers, materi pelajaran dapat diatasi jauh lebih bagus tapi justru dipandang cemplang dan tidak peka. “My Struggle II” ialah satu kembali ketidakberhasilan untuk kembalinya atraksi. Mulder dan Scully berkompetisi dengan virus yang kemungkinan datang dari alien dan saat ini memberikan ancaman komunitas dunia. Ini ialah premis yang memikat, tapi terlampau tergesa-gesa dan dipenuhi oleh nalar jelek untuk dipandang serius.

10. Season 11

Season 11 dari “The X-Files” ialah kenaikan yang riil, karena mungkin durasi waktunya yang semakin lama (10 adegan, bukan enam Season 10) memungkinkannya kecepatan yang lebih bagus. Tetapi, ini tidak pernah dipandang seperti Season yang luar biasa oleh fans “X-Files” sejati, karena memiliki kandungan semakin banyak kekeliruan dibanding hit. Misalkan, adegan pembuka, “My Struggle III,” dibuka dengan Scully terjaga sesudah kejang yang dibarengi dengan mimpi menakutkan mengenai perang masa datang di antara manusia dan ras alien. Misi apokaliptik nampaknya menunjukkan jika perang akan mengikutsertakan putra Mulder dan Scully, William. Ini bukanlah plot yang jelek, tapi terlalu lama dan kurang berbobot emosional.

“Tidak Ada yang Bertahan Selama-lamanya” ialah hal yang lain tidak bermanfaat. Ini terkait dengan Mulder dan Scully yang menyelidik kasus mengenai operasi ambil organ yang diperhitungkan berkaitan dengan sekte aneh. Sebuah premis yang tidak janjikan untuk ditegaskan, tapi mayoritas kebuang percuma di plot yang mengelana ke daerah yang tidak logis.

Tetapi, Season ini bukan musibah yang komplet. “The Lost Art of Dahi Keringat” ialah pencurian lain ke negara “X-Files” tersayang. Adegan ini fokus pada orang pria yang mengeklaim jika daya ingatnya dan beberapa orang lain sedang dihapus oleh “mereka.” Ini ialah adegan pintar yang membahagiakan yang bukan hanya memberikan penghormatan ke masa lampau iconic acara itu, tapi juga salah satunya dampak khusus acara itu, seri sci-fi bernilai yang lain, “The Twilight Zona.”

9. Season 9

Pemutaran awalnya “The X-Files” sayang usai dengan rengekan mayoritas karena peranan kecil Fox Mulder dan jalan cerita lengkap yang ho-hum. Ini bukanlah tanda bagus untuk masa datang sebuah acara saat sisi terbaik ialah akhir Seasonnya, dalam masalah ini, adegan dua sisi “The Truth.” Di sini, Scully dan Skinner (Mitch Pileggi) mendapati apa yang terjadi pada Mulder sepanjang ketidakberadaannya. Didakwa membunuh “prajurit super” Knowle Rohrer, Mulder ditahan di penjara militer karena sangkaan kejahatannya. Scully dan sama-sama agen Skinner dan Doggett (Robert Patrick) melepaskan Mulder dari penjara, punya niat untuk mengeluarkannya dari Amerika Utara. Tetapi, Mulder memilih untuk ke New Mexico bersama Scully untuk mendapati beberapa jawaban atas pertanyaan lama. “The Truth” mempunyai beberapa recikan rekayasa yang mengidentifikasi adegan seri yang lebih bagus, tapi bahkan juga kembalinya Mulder yang cemerlang kurang cukup untuk selamatkan akhir yang memusingkan. Adegan Season 9 yang lebih bagus ialah “Release,” yang meliputi beberapa komponen Sherlock Holmesian dalam sebuah narasi yang ikuti Doggett dalam penyidikannya atas pembunuhan putranya.

“The Truth” dan “Release” sebagai wakil lumayan banyak yang terbaik yang dijajakan Season 9, karena tersisa adegannya sekitar dari biasa saja sampai buruk sekali. “Lord of the Flies,” misalkan, berusaha untuk bawa kembali beberapa komedi gelap yang diketemukan di adegan yang lebih tua dan lebih bagus tapi tidak berhasil lumayan keras dalam usahanya untuk ketawa terpingkal-pingkal dari sebuah narasi mengenai orang yang dibuang sekolah menengah yang mengontrol gerombolan pembunuh. terbang dan mengirimi mereka untuk membunuh musuh-musuhnya.

8. Season 7

Ini ialah Season paling akhir David Duchovny sebagai pimpinan saat sebelum pergi dan sebagai seri terjelek sama dia dalam kemampuan ini. Sudah pasti, Season 7 memang mempunyai beberapa adegan yang lumayan kuat, khususnya akhir Season, “Requiem.” Adegan itu memberi jumlah kenangan yang disongsong baik saat Mulder dan Scully kembali lagi ke Bellefleur, Oregon — lokasi kasus pertama mereka bersama — atas perintah Billy Miles (Zachary Ansley), yang disebut sisi dari kasus pertama itu. Ke-2 agen ke arah ke situ untuk menyelidik rangkaian penculikan alien. Dalam pada itu, Scully terserang penyakit misteri.

“X-Cops” ialah adegan hebat yang secara mudah menjadi satu diantara yang terbaik pada acara itu, pada intinya bergesekan dengan reality show populer, “Cops.” Mulder dan Scully tergabung dengan LAPD untuk cari terdakwa yang menurut Mulder ialah manusia serigala. “The X-Files” kadang terputus-putus saat coba memadankan komedi dengan kemelut yang dipacu oleh fiksi ilmiah, tapi “X-Cops” sukses melakukan dengan beberapa warna ceria.

Tetapi, Season 9 dipenuhi oleh sisi yang menjengkelkan. Mengambil contoh “Fight Klub”, di mana Mulder dan Scully tangani kasus yang mengikutsertakan dua wanita yang paling serupa (ke-2 nya dimainkan oleh pelawak Kathy Griffin) dan mengakibatkan musibah setiap mereka ada di dekat keduanya. “Fight Klub” ialah contoh di mana seri ini betul-betul tidak berhasil untuk menjaga instruksi saat harus masukkan komedi ke plotnya. Ada beberapa usaha untuk bawa beberapa gurauan sadarkan diri ke meja, tapi umumnya pada mereka tidak berhasil, dipandang menyebalkan bukannya pandai.

7. Season 1

Season pertama “The X-Files” lumayan kuat tapi juga cukup tidak rata. Ada banyak adegan kikuk yang tidak bertahan terlampau baik ini hari, tetapi itu bisa dimaafkan karena Season ini lakukan tugas yang kompak dalam membuat suara keseluruhnya dari seri dan mengenalkan kita pada banyak komponen classic yang hendak bersambung secara baik ke masa datang. Salah satunya adegan mencolok Season 1 ialah “The Erlenmeyer Flask” di mana polisi memburu seorang pria misteri bawa Mulder dan Scully ke program rahasia pemerintahan yang mengikutsertakan uji coba dengan bakteri luar angkasa. Tetapi, makin agen menyelidik kasus ini, makin tempatkan unit X-Files dalam bahaya.

Dalam “Ice,” Mulder dan Scully ambil kasus yang mengikutsertakan satu kelompok periset yang ditaruh di Alaska yang mendadak sama-sama membunuh tanpa argumen. Mengingati pada “The Thing” John Carpenter, “Ice” ialah adegan yang ketat sekali yang tidak kurangi klaustrofobia dan kemelut dari penataannya yang mayoritas terisolasi.

Tetapi, Season 1 bukan tanpa kekeliruan cara tahun awal. Misalkan, “Ruang” menyaksikan Mulder dan Scully mendapati jika pahlawan periode kecil Mulder, astronot Marcus Aurelius Belt, kemungkinan ada di bawah dampak kemampuan asing yang dibawa kembali di luar angkasa. Premis adegan ini sarat dengan janji, tapi eksekusinya kurang kuat dan nilai produksinya kelihatan benar-benar murah. Itu dibungkus dengan kutipan stock roket, membuat adegan ini berasa lebih ditampar.

6. Season 8

Sementara kedatangan David Duchovny yang menyusut menyebalkan untuk Season 8, imbas negatifnya menyusut karena tambahan John Doggett dari Robert Patrick, yang sukses isi mayoritas sela yang ditinggal oleh Mulder. “Essence,” adegan ke-2 dari belakang Season ini, adalah yang terbaik. Ini feature Mulder, Doggett, dan Skinner bermasalah dengan akibatnya karena kesepakatan yang dibikin di antara Syndicate dan ras alien. Dalam pada itu, Scully sedang menyiapkan kelahiran bayinya, tidak ketahui jika kehamilannya mendatang terancam oleh kemampuan bayang-bayang. Kemelut yang dibuat dari mistis yang dihidangkan dalam adegan ini lebih dari cukup buat ke arah sisi ke-2 dari narasi, akhir Season “Kehadiran.” Dalam adegan ini, Mulder, Skinner, dan Doggett berkompetisi dengan Billy Miles (pertama kalinya kelihatan di pilot acara), yang sudah diganti jadi tentara super oleh ras alien dan ditugasi untuk hilangkan bukti kehadiran mereka di Bumi.

Tetapi, saat sebelum penonton alami pucuk Season 7, mereka lebih dulu harus memikul adegan seperti “Salvage.” Adegan yang mayoritas menjemukan yang kelihatannya barusan lewat pergerakan, “Salvage” menyaksikan Doggett dan Scully menantang seorang pria yang awalannya dipercaya mati, cuma buat dia bangun dan jalan-jalan dengan kontribusi “logam pandai” untuk membalasnya sakit hati ke orang yang bertanggungjawab atas keadaannya. Itu gagasan yang menggelitik bahkan juga untuk “The X-Files,” dan itu menjelaskan suatu hal.sebuah hal.

5. Season 2

Season ke-2 “The X-Files” benar-benar bertambah pada rekreasi mahasiswa baru lebih memperbaiki watakisasi aktor intinya dan menambah beberapa dimensi kembali ke mitologi seri yang berkembang. Salah satunya adegan terbaik — bila bukan yang terbaik — Season ini ialah adegan paling akhir, “Anasazi,” yang ungkap lebih dari 50 tahun bukti pengetahuan pemerintahan Amerika Serikat mengenai alien sesudah seorang yang cuma dikenali sebagai “The Thinker” meretas ke federasi database. Adegan ini buka gerbang peluang atas sesuatu yang sanggup dilaksanakan atraksi dan memperjelas ke pemirsa jika ada lebih banyak yang dapat disingkap Mulder dan Scully.

“Colony” ialah point tinggi yang lain untuk Season 2. Ini ikuti agen saat mereka menyelami kasus mengenai klon manusia yang bekerja di klinik aborsi dan dibunuh oleh pembunuh alien misteri yang berbeda wujud. Ini ialah plot outré yang diatasi dengan baik sekali dan tak pernah tidak berhasil untuk memberi kelokan dan tikungan yang memikat.

Walau mempunyai rerata pukulan yang tinggi, Season 2 dari “The X-Files” masih mempunyai beberapa kekurangan. Mengambil “3” misalkan di mana Scully sudah dicuri dan kehadirannya tidak dikenali. Mulder menyelidik kasus selanjutnya, yang berputar-putar disekitaran satu kelompok vampir yang lakukan pembunuhan aneh disekitaran Los Angeles, sendirian. Ini bukanlah plot yang jelek, tetapi Mulder jatuh hati pada salah satunya vampir itu konyol dan mengisap kehidupan (seakan-akan) dari adegan itu.

4. Season 4

Season 4 populer karena benar-benar meluaskan mitologi seri, dan meliputi jalan cerita yang memikat seperti Scully bermasalah dengan kanker yang entahlah bagaimana berkaitan dengan penculikannya di Season awalnya, Mulder mulai pahami peluang jika alien tidak riil. , dan jaringan Sindikat ke makhluk luar angkasa. Ada beberapa permata yang bisa diketemukan di Season ini, terhitung “Renungan Pria Merokok Rokok”, yang menerangkan (atau apakah benar?) mengenai riwayat watak favorite fans yang penuh teka-teki, Pria Merokok (William B. Davis). Walau adegan itu tidak begitu gampang masuk ke keseluruhnya narasi seri, itu ialah jalan memutar yang cemerlang dari plot Season yang semakin besar dan banyak memiliki kesenangan bermain dengan (kemungkinan) backstory dari Smoke Man.

Adegan bintang yang lain ialah “Home” di mana Mulder dan Scully ke kota kecil yang cantik untuk menyaksikan kematian bayi yang mengusik. Terdakwa yang terang ialah tiga saudara sedarah yang tinggal di dekat TKP. Ini ialah adegan yang hebat muram dan menakutkan, tapi subyek grafisnya membuat memungkinkan jadi yang paling mengerikan dari keseluruhnya seri.

“Teliko,” di lain sisi, adalah adegan yang paling tua. Mulder dan Scully tangani kasus di Philadelphia yang mengikutsertakan korban pembunuhan kulit hitam yang mayatnya sudah memutih. Semua adegan terlihat tergesa-gesa dan ditampar bersama, dan komponen rasial dapat diatasi lebih berhati-hati.

3. Season 3

Di saat “The X-Files” capai Season ke-3 nya, keruwetannya sebagian besar sukses, dan itu menembaki semua silinder. Season kedepan kembali lagi ke komponen plot yang dikenalkan di sini, menunjukkan jika atraksi itu lebih dari sekedar seri fiksi ilmiah biasa. Untuk bukti kedahsyatan “The X-Files” yang tumbuh, saksikan saja adegan “Clyde Bruckman’s Final Repose”, kombinasi prima di antara topik sci-fi dan supernatural dengan komedi. Didalamnya, Mulder dan Scully ditugaskan untuk menyelidik pembunuhan beberapa paranormal dan memakai kontribusi Clyde Bruckman (Darin Morgan), yang kabarnya mempunyai kekuatan hebat untuk memperkirakan kematian orang. Sementara Mulder umumnya lebih berpikir terbuka dari 2 agen saat tiba ke permasalahan dunia lain, bahkan juga ia skeptis pada Clyde. Tetapi, ia selekasnya ketahui jika ada lebih beberapa hal di Clyde dibanding yang ia pikir awalnya.

Pertanda air tinggi yang lain untuk Season ini — bila bukan semua seri — ialah “Clip Kertas” di mana Mulder dan Scully mencari seorang periset Nazi yang ditempatkan kerja oleh pemerintahan AS sesudah Perang Dunia II sebagai sisi dari Operasi Pencapit Kertas. Bukannya cuma bekerja untuk menolong Amerika dalam perlombaan luar angkasa yang berkembang, dia bekerja untuk membuat hibrida manusia-alien. Adegan ini secara cerdik memadankan dogma luas “The X-Files” dengan riwayat dunia riil, memberi dimensi yang dapat lebih dipercayai sekalian masih tetap menjaga komponen fiksi ilmiah yang kuat. Tidak itu saja, “Paperclip” menerangkan jalinan keluarga Mulder dengan penyembunyian dan konspirasi yang ia dan Scully selidik.

2. Season 6

Season 6 nyaris prima, cuma dirusak oleh penyatuan beberapa komponen enteng yang kurang cukup pas dengan suara gelap dan muram keseluruhnya seri. Karena Season ini ikuti jalan cerita dari film “X-Files” pertama, ada status quo baru yang buka jalan untuk narasi yang hebat. Yang mencolok di Season ini ialah cerita “Dreamland” dua adegan, yang ikuti Mulder dan Scully saat mereka ke arah Tempat 51 untuk memperoleh info rahasia mengenai kehadiran alien dari sumber yang mencapai mereka. Tetapi, mereka memperoleh lebih dari yang mereka harap saat sebuah UFO melalui mereka di pangkalan, mengakibatkan kesadaran Mulder berpindah dengan “pria berpakaian hitam” namanya Morris Fletcher yang ditaruh di Tempat 51. Hilaritas terjadi saat Mulder (pada tubuh Fletcher ) berusaha untuk mengubah sakelar tapi cuma sesudah ia menyelusup ke Tempat 51 untuk memperoleh informasi-informasi orang dalam. Dalam pada itu, Fletcher (pada tubuh Mulder) kurang semangat untuk mengubah kondisi, menyaksikannya sebagai peluang untuk jalani hidup baru.

“Two Fathers,” dituruti oleh “One Son,” menyuguhkan narasi “X-Files” yang lebih berkualitas. “Two Fathers” bawa kembali alien penculik Cassandra Spender (Veronica Cartwright), yang mempunyai informasi-informasi penting berkenaan Sindikat dan gagasan mereka untuk serang Bumi. “One Son” tawarkan pengungkapan penting mengenai keluarga Cassandra dan ikatan mereka dengan kemampuan yang semakin besar pada tempat kerja saat Sindikat siap-siap untuk melakukan pola terakhir mereka. Untuk seri yang kerap tidak berhasil memberikan pemirsa jawaban atas pertanyaan lama, dua adegan ini lakukan tugas yang hebat dengan menuntaskan plot sepanjang tahun.

1. Season 5

Di sini kita, beberapa orang. Terbaik dari yang terbaik. Creme de la creme. Season pucuk dari salah satunya atraksi fiksi ilmiah paling besar selama hidup. Berada sesudah masak dari babak remaja canggung dan saat sebelum ke atas bukit jadi biasa saja, Season 5 ialah saat semua komponen tersayang dari atraksi tiba bersama untuk memberi pemirsa, ide murni suling mengenai apa yang membuat atraksi demikian menarik.. Season ini tampilkan tindakan pengimbang yang prima: Jalan cerita yang lengkap diperkembangkan dengan jeli sekalian masih tetap memberi ruangan untuk adegan “monster minggu ini” yang telah usai.

Classic Season dan seri ialah “Bad Blood,” yang ikuti dua agen FBI favorite kami saat mereka menyelidik kasus yang mengikutsertakan sangkaan vampir. Saat vampir yang diperhitungkan dibunuh Mulder rupanya bukan vampir, ia dan Scully harus bercerita peristiwa itu ke Pendamping Direktur Skinner, dengan masing-masing tawarkan interpretasi yang lain dari peristiwa itu. Adegan ini unggul dalam menambah beberapa komedi ke narasi yang tidak lumrah dan menyaksikan dua versus alternative dari kejadian yang serupa ialah ledakan mutlak.

Lalu, ada dua adegan pembuka Season, “Redux,” di mana Mulder yang umumnya tidak sangsi saat ini yakin jika UFO tidak riil dan jika ia ditipu oleh konspirasi pemerintahan lain untuk menyimpan kepercayaannya dari mereka. Dalam pada itu, Scully dalam perawatan intens untuk kankernya, yang menurut Mulder diberi padanya dengan seorang pembelot di FBI sebagai pembalasan karena terlampau dekat sama kebenaran. Ada resolusi efisien untuk plot ini yang buka pintu untuk semakin banyak mistis untuk disingkap — sama seperti yang semestinya terjadi pada adegan “X-Files” yang prima.

2022: Berapa Tepat Perkiraan Film Sci-Fi?

Kita kemungkinan tidak mempunyai mobil terbang atau hoverboard sejati, tapi apa yang betul dalam film fiksi ilmiah mengenai tahun 2022?

Premis fiksi ilmiah untuk bertaruh mengenai beberapa hal yang kemungkinan terjadi satu hari kelak. Semua jenis terbagi dalam narasi berdasar perkembangan tehnis atau ilmiah yang dipikirkan atau kejadian gejolak sosial atau lingkungan . Maka, seperti apakah film fiksi ilmiah memikirkan 2022, dan apakah beda dengan realita ini hari? Sementara janji masa lampau mengenai hoverboard, mobil terbang, dan gobstoppers kekal sayang tidak tercukupi, ada banyak perkiraan yang menyaksikan masa datang lebih terang dibanding lainnya. Satu film secara eksklusif tangkap banyak rumor menguasai di jaman kita; peralihan cuaca, kelebihan komunitas, kelangkaan sumber daya, dan kemampuan kontrol perusahaan besar.

Banyak yang sudah menyaksikan ke bola kristal untuk menyaksikan misi perjalanan waktu dan agresi alien yang – minimal selama ini – belum jadi realita. Dalam Time Runner dengan Mark Hamill, dan The Tomorrow War with Chris Pratt tahun kemarin, 2022 ditujukan sebagai tahun di mana umat manusia memakai perjalanan waktu untuk hentikan agresi alien. Walau itu belum ada, peluang perjalanan saat yang tidak terbatas memiliki arti kita secara tehnis tidak bisa mengesampingkannya.

Dua film menyampaikan pertimbangan mereka mengenai bagaimana kita dapat perlakukan tahanan tahun ini. No Escape yang diperankan oleh Ray Liotta meramalkan beberapa tahanan dikirimkan ke pulau terasing yang dioperasionalkan oleh perusahaan swasta yang korup. Walau privatisasi menyebar luas dalam mekanisme pemasyarakatan di penjuru dunia, sekarang ini tidak ada yang tinggalkan kehidupan dalam suatu pulau untuk berusaha sendiri dan menantang yang paling kuat untuk memperoleh hak untuk hidup atau mati.

Alien Intruder memikirkan pengabaian tahanan sebagai etika. Tetapi, dalam film ini mereka sudah dikirimkan ke penjara pesawat ruangan angkasa seperti Con Air yang modern. Sisi paling realitas dari film ini sebetulnya ialah beberapa terpidana didiamkan jalani beberapa hari mereka dalam realita virtual. Ingat informasi metaverse belakangan ini, ini kemungkinan tidak begitu jauh dari arah kita. Tetapi keseluruhannya, realita sudah memberi pengalaman modern yang lebih sedikit untuk terpidana dibanding yang dipikirkan beberapa film ini.

Berkurang batasan penangkaran ke rumah kita sendiri, The Purge melukis ini hari dalam sinar yang jauh lebih bagus dibanding yang kita tinggali — dengan 1 pengecualian mencolok. Dalam versus penulis dan sutradara James DeMonaco tahun ini, Amerika Serikat mempunyai pasar saham yang berkembang cepat, pengangguran terbatas dan nyaris bebas dari kejahatan…yaitu, terkecuali satu malam dalam satu tahun saat semua kejahatan legal dan service genting disetop. Sejajar dengan penyerangan Capitol tahun kemarin, Pembersihan belum mendapati banyak kebenaran pada tahun kita selama ini. Bahkan juga mengamankan diri di dalam rumah karena takut ke orang lain terlihat seperti tersisa tahun 2020 dan 2021 dibanding realita tahun 2022.

Geostorm yang diperankan Gerard Butler meramalkan masa datang dari jarak yang lebih dekat — dan masih lumayan jauh dari realita. Banyak detil yang lebih lembut tepat, ingat film ini baru di-launching di tahun 2017. Tetapi, tehnologi khusus sebagai sandaran film ini — jaringan satelit yang mengatur cuaca — selama ini belum diketemukan. Tetapi, ide cuaca musibah yang bertambah dalam kegarangan karena peralihan cuaca terang sebagai topik hangat di jaman kita. Gagasannya bukan hal baru (ini ialah konsep khusus teori peralihan cuaca) dan peluang akan ada di beberapa film musibah mendatang saat umat manusia merenungkan bagaimana menuntaskan kritis ini.

Tragisnya, film yang paling paralel dengan ini hari ialah yang paling lama dibikin. Pada Soylent Green tahun 1973, bumi terkontaminasi sampai di titik musibah ekologis. Makanan fresh, air dan udara semua sangat jarang dan dunia patah semangat. Charlton Heston berperanan sebagai detektif kasar dalam pemburuan pembunuh seorang eksekutif kaya Soylent Industries, sebuah perusahaan besar yang memberikan makan massa yang kelebihan warga dengan block makanan misteri. Sementara rahasianya menyusut karena frasa yang saat ini jadi icon “Soylent Green is…PEOPLE,” film ini harus tetap dilihat karena pelukisannya mengenai tahun 2022 dan kritikan tajamnya pada permasalahan yang kita temui tiap hari.

Walau kita tidak makan balok makanan yang dibuat dari manusia (yang kita kenali !), kita ada di dunia makanan yang diolah dengan baik sekali, sering jauh dari apa saja yang seperti bahan asli. Desas-desus yang lain diulas film ini, tapi tidak diproklamirkan lewat garis iconic ialah: kelebihan komunitas dan kritis pangan fresh, peralihan cuaca yang didorong oleh pencemaran, pemborosan sumber daya alam, ketimpangan yang makin besar di antara sang kaya dan sang miskin, lenyapnya pengetahuan oleh massa, dan kekuasaan besar atas beberapa orang yang sudah ditaruh pada tangan perusahaan besar. Film ini benar-benar mengkhawatirkan — bagaimana kita dapat menyaksikan beberapa hal ini lama dan tidak lakukan apa saja untuk menghentikannya. Kemungkinan kita menduga kita dapat tenggelam dari permasalahan kita di mobil terbang kita.

Pemenang Oscar William Hurt Meninggal, Berusia 7

William Hurt, yang memenangkan Oscar untuk Kiss Of The Spider Woman dan yang mendapatkan reputasi sebagai aktor yang intens dan terampil, telah meninggal. Dia berusia 71 tahun.

Lahir dengan nama William McChord Hurt di Washington, DC pada tahun 1950, tahun-tahun awalnya dihabiskan di Guam dan Hawaii ketika ayahnya bekerja untuk Badan Pembangunan Internasional Departemen Luar Negeri.

Orang tuanya bercerai ketika dia berusia enam tahun, dan Hurt muda pindah ke New York bersama ibunya. Teater adalah pintu gerbang pertamanya untuk tampil, tampil dalam drama di Middlesex School di Massachusetts. Setelah studinya di Teologi di Universitas Tufts, ia belajar teater di Inggris dengan istrinya saat itu Mary Beth Hurt, dan, sekembalinya ke Amerika, mendapat penerimaan di sekolah Juilliard yang bergengsi, di mana teman sekelasnya termasuk Christopher Reeve, Robin Williams dan Mandy Patinkin.

Peran film pertama Hurt adalah yang tak terlupakan, memainkan psikolog yang terobsesi di Negara-Negara yang Diubah Ken Russell. Film thriller Noir Body Heat mengikutinya, menjadikannya sebagai bakat yang solid dalam peran utama, sementara The Big Chill tahun 1983 membuktikan bahwa dia juga bisa mengesankan dalam ansambel. Itu juga menjalin hubungan kerja yang solid dengan sutradara Lawrence Kasdan.

Namun itu adalah penggambaran Luis Molina, seorang waria jendela lemari terkunci di sel penjara Amerika Selatan dengan seorang pejuang militan (Raul Julia) di Kiss Of The Spider-Woman 1985 yang melihatnya memenangkan Academy Award, film itu sendiri menjadi sebuah rumah seni sensasi.

Dan dia terus melakukan pekerjaan yang sangat baik, akhirnya dinominasikan lagi untuk Children Of A Lesser God pada tahun 1986 dan Broadcast News pada tahun 1987.

Dalam karir yang panjang dan mengesankan, Hurt muncul di banyak film hebat, termasuk Dark City, A.I., dan A History Of Violence, di mana ia mendapatkan nominasi Oscar keempatnya.

Penggemar Marvel tentu mengenalnya sebagai salah satu pemain pendukung MCU yang paling lama menjabat, setelah memerankan Jenderal (kemudian Sekretaris Negara Thaddeus “Thunderbolt” Ross) di sejumlah film sejak The Incredible Hulk.

source : https://www.empireonline.com/movies/news/oscar-winner-william-hurt-dies-aged-71/