Panduan Pemula Untuk Film Superhero

 

Sepanjang 5 tahun akhir, film berbasis buku komik sudah meletus jadi kesadaran kelompok pemirsa teater di mana saja. Dari Batman dan Superman, sampai protagonis anti-pahlawan seperti The Punisher dan Deadpool, beberapa film ini memutar ide sifat “Universe” di mana semua film, pahlawan dan penjahat, dan latar berjalan pada sebuah dunia raksasa. Kemungkinan mengerikan untuk coba dan cari tahu semua, tapi untungnya Anda bisa banyak belajar lewat 3 ide dasar ini. Berikut tutorial pemula untuk film superhero.

Awali dengan Iron Man
Iron man mengawali pembuatan Marvel Universe di mana Anda dikenalkan ke Tony Stark, periset miliarder genius yang memutar militer dengan pembuatan persenjataan anyarnya. Dalam film pertama ini, Anda menyaksikan kebangkitan Stark Industries dan pembuatan Iron Man. Saat plot berliku-liku di antara melawan terorisme dalam rasio global, pengkhianatan dalam korps-nya sendiri, dan perselisihan dengan pemerintahan dan organisasi superhero yang lain, Anda mulai membuat dunia dan beberapa kota di mana kami mendapati banyak narasi buku komik.

Captain America: The First Avenger
Sesudah Iron Man 1 dan 2, The Hulk, dan Thor, Anda dikenalkan dengan ide Avengers dengan pengenalan Captain America di film pertama kalinya. Steve Rogers, kepribadian khusus, ingin lakukan pekerjaannya dan menolong Amerika berperang menantang Nazi. Ia ditampik berkali-kali sampai ia diterima dalam program tentara super yang menggantinya jadi Captain America. Pimpin pertempuran menantang HYDRA corp, Captain America menantang kejahatan dan jadi Avenger pertama kali dalam seri ini.

penjaga galaksi
Di tahun 2014, Guardians of the Galaxy bisa menjadi hit blockbuster besar. Menyatukan banyak watak baru dari Marvel Universe, film ini meluaskan kekuatan dunia dan masukkan rasa komedi dan singkat ke dalamnya. Ini menyambungkan dan mengikat dunia Thor ke film lain dan menjaga banyak jalan cerita dari film lain. Dengan komedi, persenjataan yang hebat, gurauan, dan soundtrack yang luar biasa- Guardians of the Galaxy bawa Semesta mengarah serta kedalaman yang paling berlainan.

Pemberani
Tidak seluruhnya jalan cerita Marvel tiba dalam film teater. Beberapa jadi seri yang paling terkenal di website streaming film internet. Daredevil jadi hit instant dengan jalan cerita yang keras, narasi latar, dan akting yang fenomenal. Berada di beberapa kota baru dan meluaskan dunia dan latar protagonis, sambungan seri yang lain ini lakukan tugas yang baik untuk beberapa film seterusnya.

Kembalinya Spider-Man
Spider-Man Homecoming, walau bukan film terkini, nampaknya jadi yang terbaru dalam soal membuat jagat Marvel. Peter Parker usaha untuk manfaatkan indra spidey yang baru ditemukan untuk selama-lamanya. Tetapi, dengan kemampuan yang besar tiba tanggung-jawab yang besar dan Peter mulai mengetahui jika jadi Spider-Man lebih dari sekadar memakai kemampuan Anda, diperlukan kedewasaan, pengaturan diri, disiplin, dan ketrampilan ambil keputusan yang bukan hanya remaja – terlepas dari kemampuan super dan kekuatan- bisa membuat sendiri.

Bila Anda menyenangi film berbasiskan buku komik, pakai tutorial ini untuk membuat Anda melihat dalam posisi yang betul untuk mengoptimalkan pengetahuan Anda.

 

2022: Berapa Tepat Perkiraan Film Sci-Fi?

Kita kemungkinan tidak mempunyai mobil terbang atau hoverboard sejati, tapi apa yang betul dalam film fiksi ilmiah mengenai tahun 2022?

Premis fiksi ilmiah untuk bertaruh mengenai beberapa hal yang kemungkinan terjadi satu hari kelak. Semua jenis terbagi dalam narasi berdasar perkembangan tehnis atau ilmiah yang dipikirkan atau kejadian gejolak sosial atau lingkungan . Maka, seperti apakah film fiksi ilmiah memikirkan 2022, dan apakah beda dengan realita ini hari? Sementara janji masa lampau mengenai hoverboard, mobil terbang, dan gobstoppers kekal sayang tidak tercukupi, ada banyak perkiraan yang menyaksikan masa datang lebih terang dibanding lainnya. Satu film secara eksklusif tangkap banyak rumor menguasai di jaman kita; peralihan cuaca, kelebihan komunitas, kelangkaan sumber daya, dan kemampuan kontrol perusahaan besar.

Banyak yang sudah menyaksikan ke bola kristal untuk menyaksikan misi perjalanan waktu dan agresi alien yang – minimal selama ini – belum jadi realita. Dalam Time Runner dengan Mark Hamill, dan The Tomorrow War with Chris Pratt tahun kemarin, 2022 ditujukan sebagai tahun di mana umat manusia memakai perjalanan waktu untuk hentikan agresi alien. Walau itu belum ada, peluang perjalanan saat yang tidak terbatas memiliki arti kita secara tehnis tidak bisa mengesampingkannya.

Dua film menyampaikan pertimbangan mereka mengenai bagaimana kita dapat perlakukan tahanan tahun ini. No Escape yang diperankan oleh Ray Liotta meramalkan beberapa tahanan dikirimkan ke pulau terasing yang dioperasionalkan oleh perusahaan swasta yang korup. Walau privatisasi menyebar luas dalam mekanisme pemasyarakatan di penjuru dunia, sekarang ini tidak ada yang tinggalkan kehidupan dalam suatu pulau untuk berusaha sendiri dan menantang yang paling kuat untuk memperoleh hak untuk hidup atau mati.

Alien Intruder memikirkan pengabaian tahanan sebagai etika. Tetapi, dalam film ini mereka sudah dikirimkan ke penjara pesawat ruangan angkasa seperti Con Air yang modern. Sisi paling realitas dari film ini sebetulnya ialah beberapa terpidana didiamkan jalani beberapa hari mereka dalam realita virtual. Ingat informasi metaverse belakangan ini, ini kemungkinan tidak begitu jauh dari arah kita. Tetapi keseluruhannya, realita sudah memberi pengalaman modern yang lebih sedikit untuk terpidana dibanding yang dipikirkan beberapa film ini.

Berkurang batasan penangkaran ke rumah kita sendiri, The Purge melukis ini hari dalam sinar yang jauh lebih bagus dibanding yang kita tinggali — dengan 1 pengecualian mencolok. Dalam versus penulis dan sutradara James DeMonaco tahun ini, Amerika Serikat mempunyai pasar saham yang berkembang cepat, pengangguran terbatas dan nyaris bebas dari kejahatan…yaitu, terkecuali satu malam dalam satu tahun saat semua kejahatan legal dan service genting disetop. Sejajar dengan penyerangan Capitol tahun kemarin, Pembersihan belum mendapati banyak kebenaran pada tahun kita selama ini. Bahkan juga mengamankan diri di dalam rumah karena takut ke orang lain terlihat seperti tersisa tahun 2020 dan 2021 dibanding realita tahun 2022.

Geostorm yang diperankan Gerard Butler meramalkan masa datang dari jarak yang lebih dekat — dan masih lumayan jauh dari realita. Banyak detil yang lebih lembut tepat, ingat film ini baru di-launching di tahun 2017. Tetapi, tehnologi khusus sebagai sandaran film ini — jaringan satelit yang mengatur cuaca — selama ini belum diketemukan. Tetapi, ide cuaca musibah yang bertambah dalam kegarangan karena peralihan cuaca terang sebagai topik hangat di jaman kita. Gagasannya bukan hal baru (ini ialah konsep khusus teori peralihan cuaca) dan peluang akan ada di beberapa film musibah mendatang saat umat manusia merenungkan bagaimana menuntaskan kritis ini.

Tragisnya, film yang paling paralel dengan ini hari ialah yang paling lama dibikin. Pada Soylent Green tahun 1973, bumi terkontaminasi sampai di titik musibah ekologis. Makanan fresh, air dan udara semua sangat jarang dan dunia patah semangat. Charlton Heston berperanan sebagai detektif kasar dalam pemburuan pembunuh seorang eksekutif kaya Soylent Industries, sebuah perusahaan besar yang memberikan makan massa yang kelebihan warga dengan block makanan misteri. Sementara rahasianya menyusut karena frasa yang saat ini jadi icon “Soylent Green is…PEOPLE,” film ini harus tetap dilihat karena pelukisannya mengenai tahun 2022 dan kritikan tajamnya pada permasalahan yang kita temui tiap hari.

Walau kita tidak makan balok makanan yang dibuat dari manusia (yang kita kenali !), kita ada di dunia makanan yang diolah dengan baik sekali, sering jauh dari apa saja yang seperti bahan asli. Desas-desus yang lain diulas film ini, tapi tidak diproklamirkan lewat garis iconic ialah: kelebihan komunitas dan kritis pangan fresh, peralihan cuaca yang didorong oleh pencemaran, pemborosan sumber daya alam, ketimpangan yang makin besar di antara sang kaya dan sang miskin, lenyapnya pengetahuan oleh massa, dan kekuasaan besar atas beberapa orang yang sudah ditaruh pada tangan perusahaan besar. Film ini benar-benar mengkhawatirkan — bagaimana kita dapat menyaksikan beberapa hal ini lama dan tidak lakukan apa saja untuk menghentikannya. Kemungkinan kita menduga kita dapat tenggelam dari permasalahan kita di mobil terbang kita.